Paket 3 Pertemuan ke 1 MACAM-MACAM ISIM MUSTAQ
Isim Musytaq : Isim yang terlihat suatu sifat padanya.
Seperti عالم menunjukkan suatu dzat ( orang ) disifati dengan علم , jadi عالم artinya orang yang berilmu.
Isim Musytaq merupakan pengambilan suatu kalimah dari
kalimah lainnya yang mempunyai kaitan di dalam maknanya dan huruf asalnya.
Adapun yang termasuk Isim Musytaq adalah :
1. Masdar mim, yaitu : masdar yang diawali dengan huruf mim.
Tanda – tanda masdar mim yaitu :
- Bila dari fi’il
tsulatsy ( terdiri dari 3 huruf ) dan diawali huruf shohih mengikuti wazan مفعل
Contoh : يسلم - سلم
masdar mimnya مسلم
-Bila dari fi’il tsulatsy ( terdiri dari 3 huruf ) dan
diawali huruf illat, mengikuti wazan مفعل
Contoh : يعد - وعد masdar mimnya موعد
-Terkadang ditambah ta’ marbuthah di akhirnya. Contoh : مسلمة
2. Isim fa’il, yaitu isim yang menunjukkan orang yang
berbuat (melakukan pekerjaan). Tanda – tanda isim fa’il adalah :
- Ditinjau dari arti
sebagaimana definisi tersebut di atas.
- Ditinjau dari bentuk tulisan, yaitu :
a) Ikut wazan فاعل bila berasal dari فعل ثلاثى مجرد . Contoh : كاتب
dari lafadz كتب
b) Ikut wazan fi’il mudhari’nya bila berasal dari فعل ثلاثى مزيد dengan
mengganti huruf mudhara’ahnya menjadi mim yang dibaca dhummah dan dikasrah
huruf sebelum akhir.
Contoh : يكرم - اكرم isim
fa’ilnya مكرم .
3. Isim maf’ul, yaitu isim yang menunjukkan arti sesuatu
yang dijatuhi (dikenai) pekerjaan.
Tanda – tanda isim maf’ul adalah :
- Ditinjau dari arti
sebagaimana definisi tersebut di atas.
- Ditinjau dari bentuk tulisan, yaitu :
a) Ikut wazan مفعول bila berasal dari فعل ثلاثى مجرد . Contoh : مضروب
dari lafadz ضرب
b) Ikut wazan isim fa’ilnya bila berasal dari فعل ثلاثى مزيد dengan
membaca fathah huruf sebelum akhir. Contoh : يكرم -
اكرم isim fa’ilnya مكرم
.
4. Isim sifat musyabbahah bismil fa’il, yaitu isim yang
menunjukkan tentang sifat yang selalu melekat pada موصوف
( yang disifati ). Isim ini hanya dibentuk dari فعل ثلاثى لازم
(fi’il yang tidak mempunyai maf’ul) Tanda – tanda isim sifat musyabbahah bismil
fa’il adalah :
- Ditinjau dari arti sebagaimana definisi tersebut di atas.
- Ditinjau dari
bentuk tulisan, yaitu : wazan sifat ini banyak dan hanya bisa diketahui secara
sima’i. Wazan – wazan itu antara lain :
a) يشجع -
شجع شجاع
c) غضبان يغضب - غضب
b) يعف - عف عفيف
Paket
3 Pertemuan ke 2 MACAM-MACAM ISIM MUSTAQ
5. Isim mubalaghoh (Shighot Mubalaghoh), yaitu isim yang
menunjukkan arti isim fa’il yang mengandung arti penguatan (menyangatkan).
Tanda – tanda Isim mubalaghoh (Shighot Mubalaghoh) adalah :
- Ditinjau dari arti
sebagaimana definisi tersebut di atas.
- Ditinjau dari
bentuk tulisan, mengikuti wazan – wazan Shighot Mubalaghoh, antara lain :
a) فعال علام ( banyak alimnya)
b) فعول صبور ( banyak sabarnya)
c) فعل حذر ( banyak waspadanya)
d) مفعال
مسقام ( banyak sakitnya)
e) فعيل صديق (
banyak benarnya)
6. Isim tafdlil, yaitu isim yang dibentuk dari wazan أفعل berfungsi untuk menunjukkan arti lebih dari yang lain.Isim ini
terbuat dari fi’il tsulatsy mutasharrif ( bisa ditashrif ) yang mempunyai arti
kurang atau labih Contoh : يكبر - كبر اكبر Sedangkan fi’il yang mempunyai arti
tetap tidak bisa dibuat isim tafdhil.
Contoh : مات .
7. Isim zaman dan isim makan Isim zaman adalah isim yang
menunjukkan arti waktu terjadinya suatu pekerjaan. Isim makan adalah isim yang
menunjukkan arti tempat terjadinya suatu pekerjaan. Wazan – wazan isim zaman
dan isim makan :
- Fi’il tsulatsy
mujarrad mengikuti wazan مفعل apabila :
a) berupa fi’il yang mu’tal lam ( akhirnya berupa huruf
illat ).
Contoh : يرمى – رمى isim
zaman makannya مرمى
يغزو
– غزى isim
zaman makannya مغزى
يقى
– وقى isim zaman makannya موقى
b) ‘ain fi’il pada fi’il mudhari’nya dibaca dhummah atau
fathah.
Contoh : يلعب – لعب isim zaman makannya ملعب
يكتب
– كتب isim
zaman makannya مكتب
- Fi’il tsulatsy mujarrad mengikuti wazan مفعل
apabila :
a) berupa fi’il yang mu’tal fa’ fi’ilnya ( diawali huruf
illat ).
Contoh : يقف – وقف isim zaman makannya موقف
b) ‘ain fi’il pada fi’il mudhari’nya dibaca kasrah. Contoh :
ينزل – نزل isim zaman makannya منزل
- Selain fi’il tsulatsy mujarrad mengikuti wazan isim
maf’ulnya. Contoh : يستخرج –
استخرج isim zaman makannya مستخرج
Untuk menentukan bahwa isim – isim tersebut diatas termasuk
isim zaman atau isim makan adalah adanya قرينة
(petunjuk/alasan) yang menjelaskannya.
8. Isim alat, yaitu isim yang menunjukkan arti alat suatu
pekerjaan. Isim ini hanya terbentuk dari fi’il tsulatsi mujarrad yang muta’addi
( membutuhkan maf’ul ).
Wazan isim alat ada 4 macam :
a) مفعل منصر
b) فعالة ثلاجة ( kulkas )
c) مفعلة ممسحة
d) مفعال مفتاح
Terkadang isim alat ini tidak berupa wazan tersebut di atas,
tetapi menggunakan kalimah lain.
Contoh : قلم dan كأس
Paket 3 Pertemuan ke 3
MACAM
– MACAM KALIMAT DITINJAU DARI TASHRIF ISTILAHY
Tashrif Istilahy adalah perubahan / perpindahan kalimat dari
fi’il madhi atau masdar ke kalimat lain yang berbeda – beda bentuknya karena
menghendaki makna yang dimaksud.
Pada dasarnya kalimat Fi’il itu ada 2 macam, yaitu :
A. Fi’il Tsulatsy ( fi’il yang huruf aslinya ada tiga
huruf ).
Fi’il Tsulatsy terdiri dari 2 ( dua ) macam :
1. Tsulatsy Mujarrot ( fi’il yang terdiri dari 3 huruf dan
tidak terdapat huruf tambahan ) Fi’il Tsulatsy Mujarrot seluruhnya ada 6 bab,
diantaranya :
a. Bab I ( فعل-يفعل ) dengan ciri – ciri sebagai berikut :
-Dilihat dari segi arti adalah : - Lafadh – lafadh yang
masuk bab ini kebanyakan fi’il muta’adi ( fi’il yang membutuhkan maf’ul bih /
obyek ). Contoh : نصر زيد عمرا.
Terkadang berupa lazim ( kalimat yang tidak butuh maf’ul bih
) namun sedikit. Contoh : ذهب زيد - Cara mengetahui muta’adi adalah setiap
lafadh yang menunjukkan arti dikerjakan oleh sebagian anggota badan. Sedangkan
lazim adalah dikerjakan seluruh anggota badan.
-Dilihat dari bentuk tulisannya mengikuti binak Shohih,
Ajwaf wawi, Naqis Wawi, Mudho’af muta’adi dan Mahmuz fa’.
b. Bab II ( فعل-يفعل ) dengan ciri – ciri
sebagai berikut :
- Dilihat dari segi arti adalah Lafadh – lafadh yang masuk
bab ini kebanyakan fi’il muta’adi. Contoh : ضربت زيدا.
Terkadang berupa lazim namun sedikit. Contoh : جلس زيد
-Dilihat dari bentuk tulisannya mengikuti selain binak Ajwaf
wawi dan Naqis Wawi.
c. Bab III ( فعل-يفعل ) dengan ciri – ciri
sebagai berikut :
- Dilihat dari segi arti adalah Lafadh – lafadh yang masuk
bab ini kebanyakan fi’il muta’adi. Contoh : فتح زيد الباب.
Terkadang berupa lazim namun sedikit. Contoh : نبت البذر - Dilihat dari bentuk tulisannya harus
memenuhi syarat bahwa ‘ain fi’il atau lam fi’ilnya berupa huruf halaq ( حلق ) yang jumlahnya ada 6, yaitu : ء , هـ , ح , خ , ع ,
غ
d. Bab IV ( فعل-يفعل ) dengan ciri – ciri
sebagai berikut :
-Dilihat dari segi arti adalah : Lafadh – lafadh yang masuk bab ini kebanyakan
fi’il lazim Contoh : وجل زيد Terkadang berupa muta’adi. Contoh : علم زيد المسألة - Lafadh – lafadh yang masuk bab ini
kebanyakan menunjukkan arti penyakit, susah, gembira, warna dan ‘aib. Contoh : مرض ,
حزن , فرح , شهب , عور
-Dilihat dari bentuk tulisannya, bab ini tidak ada isim
alatnya karena kebanyakan dari bentuk lazim sedangkan isim alat itu tercetak
dari bentuk muta’adi.
e. Bab V ( فعل-يفعل ) dengan ciri – ciri sebagai berikut :
- Dilihat dari segi arti adalah Lafadh – lafadh yang masuk
bab ini semuanya lazim ( tidak mempunyai maf’ul bih ) karena menunjukkan arti
watak/Tabi’at dan sifat–sifat pembawaan yang melekat seperti pemberani,
penakut, bagus, jelek, kuning, dll. Contoh : حسن زيد.
- Dilihat dari bentuk tulisannya mengikuti selain binak
Ajwaf ya’i dan Naqis ya’i. Sedangkan Mudho’af jumlahnya sedikit.
f. Bab VI ( فعل-يفعل ) dengan ciri – ciri
sebagai berikut :
- Dilihat dari segi
arti adalah Lafadh – lafadh yang masuk bab ini kebanyakan fi’il muta’adi.
Contoh : حسب زيد عمرا الفاضل.
Terkadang berupa lazim namun sedikit. Contoh : ومق زيد - Dilihat dari bentuk tulisannya berupa
binak mu’tal sedang binak shohih sedikit.Untuk binak Mudho’af, Ajwaf wawi,
Naqis wawi, lafif maqrun dan mahmuz tidak bisa masuk bab ini.
Paket
3 Pertemuan ke 4
MACAM
– MACAM KALIMAT DITINJAU DARI TASHRIF ISTILAHY
2. Tsulatsy Mazid ( fi’il yang terdiri dari 3 huruf asal dan
terdapat huruf tambahan ). Yang termasuk Tsulatsy Mazid ( ثلاثى
مزيد ) adalah :
a. Bila ada tambahan satu huruf dinamakan Mazid Ruba’i (مزيد رباعى ), yaitu :
- افعل
tambahan hamzah qotho’ sebelum fa’ fi’il kebanyakan berfaedah Ta’diyah ( تعدية )
contoh : اكرمت زيدا
- فعل tambahan tasydid pada ‘ain fi’il
kebanyakan mempunyai faedah Taktsir ( تكثير
)
contoh : قطع زيد الحبل
- فاعل tambahan alif setelah fa’ fi’il kebanyakan
mempunyai faedah Musyarokah / Bersekutunya dua orang. contoh : ضارب زيد عمرا
Catatan : Hamzah
qotho’ adalah hamzah yang tetap terbaca baik di pinggir atau di tengah
b. Bila ada tambahan dua huruf dinamakan Mazid Khumasi (مزيد خماسى ), yaitu :
- تفعّل tambahan ta’ di
permulaan dan tasydid pada ‘ain fi’il kebanyakan berfaedah Muthowa’ah wazan فعل . Contoh : كسّرت الزجاج فتكسّر
- تفاعل tambahan ta’ di permulaan dan alif setelah fa’ fi’il
kebanyakan mempunyai faedah Musyarokah / bersekutunya dua orang atau lebih
dalam satu pekerjaan. Contoh : تصالح القوم
- افتعل tambahan hamzah di permulaan dan ta’
diantara fa’ dan ‘ain fi’il kebanyakan Muthowa’ah wazan فعل
. Contoh : جمعت الابل فاجتمع
- انفعل tambahan hamzah dan nun di permulaan fi’il
kebanyakan berfaedah Muthowa’ah wazan فعل
. Contoh : كسّرت الزجاج فانكسر
- افعلّ tambahan hamzah dipermulaan dan tasydid
pada lam fi’il kebanyakan berfaedah Mubalaghoh. Contoh : اسودّ
الليل
Catatan : Muthowa’ah adalah menerimanya fa’ilnya fi’il pada
bekas fa’ilnya fi’il yang lain.
c. Bila ada tambahan tiga huruf dinamakan Mazid Sudasi (مزيد سداسى), yaitu :
- استفعل tambahan
hamzah washol , sin dan ta’ di permulaan kebanyakan berfaedah Tholab (fa’il
mencari asal fi’il dari maf’ul). Contoh : استغفر زيد الله
- افعوعل tambahan hamzah washol dipermulaan dan
mentadh’if ‘ain fi’il serta wawu diantara dua ‘ain kebanyakan berfaedah
Mubalaghoh. Contoh : اعشوشب الارض
- افعوّل tambahan hamzah washol dipermulaan dan dua
wawu setelah ‘ain fi’il kebanyakan berfaedah Mubalaghoh/ berlebihannya makna
fi’il lazim. Contoh : اخروّط
شعاع الشمش
- افعالّ tambahan hamzah washol dipermulaan dan
alif setelah ‘ain fi’il serta mentadh’if lam fi’il kebanyakan berfaedah
Mubalaghoh pada fi’il lazim. Contoh : احمارّ الموز
Catatan : Pada dasarnya faedah ziyadah pada tsulatsi mazid
banyak sekali, namun yang dijelaskan disini hanya yang paling banyak dipakai.
B. Fi’il Ruba’i ( fi’il yang huruf aslinya ada empat
huruf ).
Fi’il Ruba’ terdiri dari 3 macam :
1. Ruba’i Mujarrot ( fi’il yang terdiri dari 4 huruf dan
tidak terdapat huruf tambahan ).
Fi’il Ruba’i Mujarrot hanya terdiri dari 1 bab dan tidak ada
isim alatnya karena hanya tercetak dari fi’il tsulatsi. Yaitu : فعلل-يفعلل-فعللة contoh : دخرج-يدخرج-دخرجة
2. Ruba’i Mazid ( fi’il yang terdiri dari 4 huruf dan
terdapat huruf tambahan ).
Yang termasuk Ruba’i Mazid (رباعى مزيد
) adalah :
a. Bila ada tambahan satu huruf dinamakan Mazid Khumasi dan
hanya satu bab, yaitu :
- تفعلل tambahan ta’ dipermulaan berfaedah
Muthowa’ah dari wazan فعلل Contoh : دخرجت الحجر فتدخرج
b. Bila ada tambahan tiga huruf dinamakan Mazid Sudasi dan
ada 2 bab, yaitu :
- افعنلل tambahan hamzah washol dipermulaan dan nun
setelah ‘ain fi’il berfaedah Muthowa’ah dari wazan فعلل.
Contoh : خرنجمت الابل فاخرنجم
-
- افعلل tambahan hamzah washol dipermulaan dan
tadh’if lam fi’ilnya berfaedah Memubalaghohkan makna fi’il lazim. Contoh : اقشعر الجلد
3. Ruba’i Mulhaq ( رباعى ملحق
). Yang termasuk Ruba’i Mulhaq pada lafadh دخرج
adalah :
- فوعل dengan tambahan huruf wawu antara fa’ & ‘ain fi’il (lazim).
contoh : حوقل زيد
- فعول dengan tambahan huruf wawu antara ‘ain & lam fi’il
(muta’adi ) Contoh : جهور زيد القران
- فيعل dengan tambahan huruf ya’ antara fa’ & ‘ain fi’il (muta’adi
).contoh : بيطر زيد القلم
- فعيل dengan tambahan huruf ya’ antara ‘ain & lam fi’il (lazim )
contoh : عثير زيد
– فعلل dengan tambahan 1 huruf sejenis pada lam fi’il
(muta’adi ). Contoh : جلبب زيد
المال
- فعلى
dengan tambahan huruf ya’ pada lam fi’il ( muta’adi ). contoh : سلقيت زيدا
Nb : untuk lebih jelasnya lihat di kitab tashrif
Paket 3 Pertemuan ke 5
MACAM
– MACAM KALIMAT DITINJAU DARI TASHRIF LUGHOWY
Tashrif Lughowy adalah perubahan / perpindahan kalimat ke
bentuk lain dengan memperhatikan mufrod ( makna satu ), tasniyah ( makna dua )
dan jama’ ( makna lebih dari dua ) serta memperhatikan mudzakar ( laki – laki )
dan muannats (perempuan ) juga ghoib ( orang ketiga ), khitob ( orang kedua )
dan takallum ( orang pertama ).
Bentuk Mufrod adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti
satu / tunggal dengan tidak terdapat tanda tasniyah dan jama’. Contoh : ضرب – يضرب – ضارب – مضروب – مضرب – مضرب
Bentuk Tasniyah adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti
dua dengan ditandai alif tasniyah dan ya’ tasniyah.
Contoh : ضربا –
يضربان – ضاربان/ضاربين – مضروبان/ مضروبين – مضربان/ مضربين –
مضربان/ مضربين
Bentuk Jama’ adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti
tiga keatas dan dibagi tiga jama’,
yaitu :
- Jama’ Mudzakar dengan ditandai wawu jama’ dan ya’ jama’.
Contoh : ضربوا – يضربون – ضاربون/ ضاربين – مضروبون/ مضروبين -
Jama’ Muannats dengan ditandai nun jama’ inats ( fi’il ) dan alif’ dan ta’ (
Isim ). Contoh : ضربن –
يضربن – ضاربات – مضروبات
- Jama’ Taksir dengan ditandai dengan berubah dari bentuk
mufrodnya ( aslinya ).
Contoh : ضراب / ضرب / ضربة / ضوارب – مضاريب –
مضارب
Bentuk Mudzakar adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti
laki – laki dengan tidak terdapat tanda muannats.
Contoh : ضرب/ضربا/ضربوا
– يضرب/يضربان/يضربون – ضارب/ضربان/ضاربون – مضروب/مضروبان/مضروبون
Bentuk Muannats adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti
perempuan dengan ditandai ta’ ta’nits, ya’ muannats mukhothobah dan nun jama’
inats.
Contoh : ضربت/ضربتا/ضربتما/ضربت/ضربن–تضرب/تضربان/يضربن–ضاربة/ضربتان/ضاربات–مضروبة/مضروبتان
Bentuk Ghoib adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti
pihak ketiga dengan tidak terdapat tanda takallum dan khithob.
Contoh : ضرب/ضربت/ضربا/ضربتا/ضربوا/ضربن – يضرب/تضرب/يضربان/تضربان/يضربون/يضربن
Bentuk Khithob adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti
pihak kedua ( yang diajak bicara ) dengan ditandai ta’ khithob dan kaf khithob.
Contoh : ضربت/ضربت/ ضربتما/ضربتم/ضربتن – تضرب/تضربين/تضربان/ تضربون/تضربن -
اياك
Bentuk Takallum adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti
pihak kesatu ( yang berbicara ) dan dibagi dua, yaitu :
- Mutakallim wahdah adalah bentuk kalimat yang menunjukkan
arti pihak kesatu ( yang berbicara ) satu orang dengan ditandai ta’ mutakallim,
hamzah mutakallim dan ya’ mutakallim.
Contoh : ضربت – أضرب - اياى
- Mutakallim ma’al ghoir / mu’adzim nafsah adalah bentuk
kalimat yang menunjukkan arti pihak kesatu ( yang berbicara ) satu orang
bersama orang lain / satu orang yang mengagungkan dirinya seakan – akan seperti
orang banyak dengan ditandai nun mutakallim. Contoh : ضربنا
– نضرب - ايانا
Contoh-contoh Tasrif Lughowy Fi’il Madli :
A. Fi’il madhi yang mengandung dhamir ghaib atau orang
ketiga dan berjumlah enam yaitu :
01- فعل هو ghoib mudzakar mufrad/dia laki-laki satu
02- فعلا هما ghoib mudzakar mutsanna/dia laki-laki dua
03- فعلوا هم ghoib mudzakar jama’/mereka laki-laki
banyak
04- فعلت هي ghoib mu’annats mufrad/dia perempuan satu
05- فعلتا هما ghoib mudzakar mutsanna/dia perempuan dua
06- فعلن هن ghoib mu’annats jama’/mereka perempuan
banyak
B. Fi’il madhi yang mengandung dhomir mukhatab atau orang
kedua dan berjumlah enam yaitu :
01- فعلت انت mukhatab mudzakar mufrad/dia laki-laki
satu
02- فعلتما انتما Mukhatab mudzakar mutsanna/dia laki-laki
dua
03- فعلتم انتم mukhatab mudzakar jama’/mereka laki-laki
banyak
04- فعلت انت mukhatab mu’annats mufrad/dia perempuan
satu
05- فعلتما انتما Mukhatab mudzakar mutsanna/dia perempuan
dua
06- فعلتن انتن mukhatab mu’annats jama’/mereka perempuan
banyak
C. Fi’il madhi yang mengandung dhamir mutakallim atau orang
pertama dan berjumlah dua yaitu :
01- فعلت انا mutakkalim wahdah (mufrad)/saya
02- فعلنا نحن mutakallim ma’al ghoir ( jama’) atau
mangandung dlamir mutakallim mu’adhom nafsah ( mengagungkan dirinya sendiri )
kami
Contoh-contoh Tasrif Lughowy Fi’il Mudhari’ :
A. Fi’il mudhari’ yang mengandung dhamir ghaib atau orang
ketiga dan berjumlah enam yaitu :
01- يفعل هو ghoib mudzakar mufrad/dia laki-laki satu
02- يفعلان هما ghoib mudzakar mutsanna/dia laki-laki dua
03- يفعلون هم ghoib mudzakar jama’/mereka laki-laki
banyak
04- تفعل هي ghoib mu’annats mufrad/dia perempuan satu
05- تفعلان هما ghoib mudzakar mutsanna/dia perempuan dua
06- يفعلن هن ghoib mu’annats jama’/mereka perempuan
banyak
B. Fi’il mudhari’ yang mengandung dhomir mukhatab atau orang
kedua dan berjumlah enam yaitu :
01- تفعل انت mukhatab mudzakar mufrad/dia laki-laki
satu
02- تفعلان انتما Mukhatab mudzakar mutsanna/dia laki-laki
dua
03- تفعلون انتم mukhatab mudzakar jama’/mereka laki-laki
banyak
04- تفعلين انت mukhatab mu’annats mufrad/dia perempuan
satu
05- تفعلان انتما Mukhatab mudzakar mutsanna/dia perempuan
dua
06- تفعلن انتن mukhatab mu’annats jama’/mereka perempuan
banyak
C. Fi’il mudhari’ yang mengandung dhamir mutakallim atau
orang pertama dan berjumlah dua yaitu :
01- افعل انا mutakkalim wahdah (mufrad)/saya
02- نفعل نحن mutakallim ma’al ghoir ( jama’) atau mangandung
dlamir mutakallim mu’adhom nafsah ( mengagungkan dirinya sendiri ) kami
Contoh-contoh Tasrif Lughowy Fi’il ‘Amar :
A. Fi’il amar yang mengandung dhamir ghaib atau orang ketiga
dan berjumlah enam yang biasanya ditandai dengan lam amar yaitu :
01- ليفعل هو ghoib mudzakar mufrad/dia laki-laki satu
02- ليفعلا هما ghoib mudzakar mutsanna/dia laki-laki dua
03- ليفعلوا هم ghoib mudzakar
jama’/mereka laki-laki banyak
04- لتفعل هي ghoib mu’annats mufrad/dia perempuan satu
05- لتفعلا هما ghoib mudzakar mutsanna/dia perempuan dua
06- ليفعلن هن ghoib mu’annats jama’/mereka perempuan
banyak
B. Fi’il amar yang mengandung dhomir mukhatab atau orang kedua
dan berjumlah enam yaitu :
01- افعل انت mukhatab mudzakar mufrad/dia laki-laki
satu
02- افعلا انتما Mukhatab mudzakar mutsanna/dia laki-laki
dua
03- افعلوا انتم mukhatab mudzakar jama’/mereka laki-laki
banyak
04- افعلي انت mukhatab mu’annats mufrad/dia perempuan
satu
05- افعلا انتما Mukhatab mudzakar mutsanna/dia perempuan
dua
06- افعلن انتن mukhatab mu’annats jama’/mereka perempuan
banyak
C. Fi’il amar yang mengandung dhamir mutakallim atau orang
pertama yang biasanya ditandai dengan lam amar yaitu :
01- لنفعل نحن mutakallim ma’al ghoir ( jama’) atau
mangandung dlamir mutakallim mu’adhom nafsah ( mengagungkan dirinya sendiri )
kami
Paket
3 Pertemuan ke 6
BEBERAPA
BENTUK ISIM & FI’IL DITINJAU DARI TASHRIF
1. Fi’il Madhi mabni fa’il bertemu dengan dhomir mahal rofa’
( fa’ilnya ) adalah fi’il madhi yang huruf awalnya berharokat fathah / huruf
yang pertama kali berharokat fathah.
Contoh : نصر – اجتمع
Dhomir mahal rofa’ adalah dhomir yang berkedudukan sebagai
pelaku ( fa’il ),
contoh : ضربت = saya memukul.
Fi’il Madhi yang bertemu dengan dhomir mahal rofa’ bisa
ditashrif menjadi 14 bentuk sebagaimana yang bisa dilihat pada kitab amtsilatut
tashrifiyah.
2. Fi’il Madhi mabni maf’ul bertemu dengan dhomir mahal
rofa’ ( fa’ilnya ) adalah fi’il madhi yang huruf awalnya berharokat dhummah
fathah/huruf yang pertama kali berharokat dhummah dan
huruf sebelum akhir dibaca kasroh. Contoh : نصر – اجتمع
Catatan : Hukumnya fi’il madhi adalah mabni fathah harokat
akhir (tetap selamanya). Lawan katanya adalah mu’rob (bisa terjadi perubahan
pada akhir kalimatnya).
3. Fi’il Mudhari’ mabni fa’il bertemu dengan dhomir mahal
rofa’ (fa’ilnya) adalah fi’il mudhari’ yang huruf mudhoro’ahnya dibaca fathah
bila dari 3 huruf . Contoh : يضرب sedangkan bila dari 4 huruf, maka huruf mudhoro’ahnya dibaca
dhummah dan huruf sebelum akhir dibaca kasroh. Contoh : يدخرج
4. Fi’il Mudhari’ mabni maf’ul bertemu dengan dhomir mahal
rofa’ (fa’ilnya) adalah fi’il mudhari’ yang huruf mudhoro’ahnya dibaca dhummah
bila dari 3 huruf . Contoh : يضرب sedangkan bila dari 4 huruf, maka huruf mudhoro’ahnya dibaca
dhummah dan huruf sebelum akhir dibaca fathah. Contoh : يدخرج
Catatan : Hukumnya fi’il mudhari’ adalah mu’rob.
5. Isim Fa’il yang tercetak dari fi’il tsulatsy mujarrod
kebanyakan ikut wazan فاعل . Contoh : ضارب namun kalau dari tsulatsy mazid atau ruba’i mujarrod dan mazid,
wazannya sama dengan huruf mudhoro’ahnya diganti dengan huruf mim yang dibaca
dhummah serta dibaca kasroh sebelum akhir.
Contoh : يكرم _ مكرم . مدخرج – يدخرج . يتدخرج – متدخرج
6. Isim Maf’ul yang tercetak dari fi’il tsulatsy mujarrod
kebanyakan ikut wazan مفعول . Contoh : مضروب
namun kalau dari tsulatsy mazid atau ruba’i mujarrod dan mazid, wazannya sama
dengan huruf mudhoro’ahnya diganti dengan huruf mim yang dibaca dhummah serta
dibaca fathah sebelum akhir. Contoh : يكرم _ مكرم . ج يدخرج – مدخر. يتدخرج – متدخرج
7. Shifat Musyabihah adalah isim sifat yang tercetak dari
fi’il lazim yang menunjukkan makna yang senantiasa menetap pada maushufnya (
yang disifati ) artinya tidak mudah luntur darinya.
Contoh : حسن – قصير – جميلة - اسود
8. Isim Zaman Makan dari fi’il tsulatsy mujarrod mempunyai 2
wazan yaitu: مفعل dan مفعل sedangkan dari fi’il tsulatsy mazid atau ruba’i maujarrod
maupun mazid wazannya ikut isim maf’ulnya.
9. Isim alat terbentuk dari fi’il tsulatsi mujarrad saja
itupun yang muta’addi ( membutuhkan
maf’ul ).
Catatan : Isim zaman,
makan dan alat hanya bisa ditashrif menjadi tiga bentuk yaitu : bentuk mufrod,
tasniyah dan jama’ taksir.
Paket
3 Pertemuan ke 7
MACAM-MACAMNYA
KALIMAT HURUF
1. Huruf Isti’nafiyah Huruf yang selalu jadi permulaan (
pembuka kata ) Huruf-huruf Isti’nafiyah itu antara lain :
- ف Contoh : فانما يقول له كن فيكون اي فهو يكون
- و
Contoh : ومن الناس من يقول
امنا بالله
2. Huruf nida’ yaitu huruf yang digunakan untuk memanggil
seseorang atau sesuatu (seruan).
Huruf-huruf nida’ itu antara lain : أ – ا –
أي – اي – أيا – يا – هيا - وا
-يا contoh : وقلنا يادم اسكن انت وزوجك الجنة ...
- ياايها (wahai)
contoh : ياايهاالناس
- ياايتها (wahai) contoh : ياايتهاالنفس
3. Huruf Tambih yaitu huruf yang digunakan untuk
memperingatkan seseorang atau sesuatu Huruf-huruf Tambih itu antara lain : يا – ها – الا - اما
- الا contoh : الا انهم هم السفهاءولكن لا يشعرون
- ها contoh : ها انتم اولاء تحبونهم
4. Huruf Takhdidh yaitu huruf yang digunakan untuk anjuran /
ajakan Huruf-huruf Takhdidh itu antara lain : الا – الا – لول – هلا
- هلا contoh : هلا تأتينا فتحدثنا
5. Huruf Taukid yaitu huruf yang digunakan untuk menguatkan
ucapan Huruf-huruf Taukid itu antara lain : إنّ – أنّ – ل – نّ –
نْ – قد
- قد contoh : قد نرى تقلب وجهك فى السماء
- نّ contoh : لتركبنّ طبقا عن طبق
Paket
3 Pertemuan ke 8
MACAM-MACAMNYA
KALIMAT HURUF
6. Huruf Syarat yaitu huruf yang digunakan untuk syarat
terjadinya sesuatu Huruf-huruf Syarat itu antara lain : ان –
اذما – لو – لولا – لوما – لما
- ان Contoh : وان تعودوا نعد
7. Huruf Jawab yaitu huruf yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan Huruf-huruf Jawab itu antara lain : لا – كلا – نعم – بلى – اجل – جير – ايه –
انه – ف
- اجل contoh kata yangmempunyai arti na’am untuk membenarkan kabar
dan jatuh setelah
kalimat قام زيد - اقام زيد – اضرب زيدا
- بلى contoh : الست بربكم قالوا بلى 8. Huruf Zaidah yaitu huruf yang digunakan
untuk tambahan Huruf-huruf Zaidah itu antara lain : إن – أن – ما – من –
ب – لا
- ب contoh : كفى بالله شهيدا
9. Huruf Istifham yaitu huruf yang digunakan untuk bertanya
Huruf-huruf Istifham itu antara lain : - أ Contoh : أزيد قائم
- هل Contoh : هل فى ذلك قسم لذى حجر
Tidak ada komentar:
Posting Komentar