Minggu, 22 Februari 2015

BAB 4 Tsulatsi mujarrod


PAKET 3


                                                   Paket 3 Pertemuan ke 1                                                                                                                      MACAM-MACAM ISIM MUSTAQ 

Isim Musytaq : Isim yang terlihat suatu sifat padanya. Seperti عالم menunjukkan suatu dzat ( orang ) disifati dengan علم , jadi عالم artinya orang yang berilmu.
Isim Musytaq merupakan pengambilan suatu kalimah dari kalimah lainnya yang mempunyai kaitan di dalam maknanya dan huruf asalnya.
Adapun yang termasuk Isim Musytaq adalah :
1. Masdar mim, yaitu : masdar yang diawali dengan huruf mim. Tanda – tanda masdar mim yaitu :
 - Bila dari fi’il tsulatsy ( terdiri dari 3 huruf ) dan diawali huruf shohih mengikuti wazan  مفعل   
Contoh : يسلم - سلم masdar mimnya مسلم   
-Bila dari fi’il tsulatsy ( terdiri dari 3 huruf ) dan diawali huruf illat, mengikuti wazan مفعل   
Contoh : يعد - وعد masdar mimnya موعد
-Terkadang ditambah ta’ marbuthah di akhirnya. Contoh : مسلمة

2. Isim fa’il, yaitu isim yang menunjukkan orang yang berbuat (melakukan pekerjaan). Tanda – tanda isim fa’il adalah :
 - Ditinjau dari arti sebagaimana definisi tersebut di atas.
- Ditinjau dari bentuk tulisan, yaitu :
a) Ikut wazan فاعل bila berasal dari فعل ثلاثى مجرد . Contoh : كاتب dari lafadz  كتب
b) Ikut wazan fi’il mudhari’nya bila berasal dari فعل ثلاثى مزيد   dengan mengganti huruf mudhara’ahnya menjadi mim yang dibaca dhummah dan dikasrah huruf sebelum akhir.
Contoh : يكرم -  اكرم   isim fa’ilnya مكرم .

3. Isim maf’ul, yaitu isim yang menunjukkan arti sesuatu yang dijatuhi (dikenai) pekerjaan.
Tanda – tanda isim maf’ul adalah :
 - Ditinjau dari arti sebagaimana definisi tersebut di atas.
- Ditinjau dari bentuk tulisan, yaitu :
a) Ikut wazan مفعول bila berasal dari فعل ثلاثى مجرد . Contoh : مضروب dari lafadz ضرب  
b) Ikut wazan isim fa’ilnya bila berasal dari فعل ثلاثى مزيد   dengan membaca fathah huruf sebelum akhir. Contoh : يكرم -  اكرم   isim fa’ilnya مكرم 
.
4. Isim sifat musyabbahah bismil fa’il, yaitu isim yang menunjukkan tentang sifat yang selalu melekat pada موصوف ( yang disifati ). Isim ini hanya dibentuk dari فعل ثلاثى لازم (fi’il yang tidak mempunyai maf’ul) Tanda – tanda isim sifat musyabbahah bismil fa’il adalah :
- Ditinjau dari arti sebagaimana definisi tersebut di atas.
 - Ditinjau dari bentuk tulisan, yaitu : wazan sifat ini banyak dan hanya bisa diketahui secara sima’i. Wazan – wazan itu antara lain :
a) يشجع - شجع شجاع  
c) غضبان يغضب - غضب  
b) يعف - عف عفيف  

                                                                   Paket 3 Pertemuan ke 2                                                                                                                        MACAM-MACAM ISIM MUSTAQ

5. Isim mubalaghoh (Shighot Mubalaghoh), yaitu isim yang menunjukkan arti isim fa’il yang mengandung arti penguatan (menyangatkan). Tanda – tanda Isim mubalaghoh (Shighot Mubalaghoh) adalah :
 - Ditinjau dari arti sebagaimana definisi tersebut di atas.
 - Ditinjau dari bentuk tulisan, mengikuti wazan – wazan Shighot Mubalaghoh, antara lain :
a) فعال علام  ( banyak alimnya)
b) فعول صبور  ( banyak sabarnya)
c) فعل حذر  ( banyak waspadanya)
d)  مفعال مسقام   ( banyak sakitnya)
e) فعيل صديق   ( banyak benarnya)

6. Isim tafdlil, yaitu isim yang dibentuk dari wazan أفعل berfungsi untuk menunjukkan arti lebih dari yang lain.Isim ini terbuat dari fi’il tsulatsy mutasharrif ( bisa ditashrif ) yang mempunyai arti kurang atau labih Contoh : يكبر - كبر اكبر  Sedangkan fi’il yang mempunyai arti tetap tidak bisa dibuat isim tafdhil.  
Contoh : مات .

7. Isim zaman dan isim makan Isim zaman adalah isim yang menunjukkan arti waktu terjadinya suatu pekerjaan. Isim makan adalah isim yang menunjukkan arti tempat terjadinya suatu pekerjaan. Wazan – wazan isim zaman dan isim makan :
 - Fi’il tsulatsy mujarrad mengikuti wazan مفعل apabila :
a) berupa fi’il yang mu’tal lam ( akhirnya berupa huruf illat ).
Contoh :  يرمى – رمى   isim zaman makannya مرمى
 يغزو – غزى  isim zaman makannya  مغزى
 يقى – وقى   isim zaman makannya موقى
b) ‘ain fi’il pada fi’il mudhari’nya dibaca dhummah atau fathah.
Contoh : يلعب – لعب  isim zaman makannya ملعب
 يكتب – كتب  isim zaman makannya مكتب  

- Fi’il tsulatsy mujarrad mengikuti wazan مفعل apabila :
a) berupa fi’il yang mu’tal fa’ fi’ilnya ( diawali huruf illat ).
Contoh : يقف – وقف isim zaman makannya موقف
b) ‘ain fi’il pada fi’il mudhari’nya dibaca kasrah. Contoh : ينزل – نزل isim zaman makannya منزل  

- Selain fi’il tsulatsy mujarrad mengikuti wazan isim maf’ulnya. Contoh :  يستخرج – استخرج  isim zaman makannya مستخرج  
Untuk menentukan bahwa isim – isim tersebut diatas termasuk isim zaman atau isim makan adalah adanya قرينة (petunjuk/alasan) yang menjelaskannya.

8. Isim alat, yaitu isim yang menunjukkan arti alat suatu pekerjaan. Isim ini hanya terbentuk dari fi’il tsulatsi mujarrad yang muta’addi ( membutuhkan maf’ul ).
Wazan isim alat ada 4 macam :
a) مفعل منصر
b) فعالة ثلاجة ( kulkas )
c) مفعلة ممسحة
d) مفعال مفتاح
Terkadang isim alat ini tidak berupa wazan tersebut di atas, tetapi menggunakan kalimah lain.
Contoh : قلم dan كأس 

                                                                     Paket 3 Pertemuan ke 3  
                        MACAM – MACAM KALIMAT DITINJAU DARI TASHRIF ISTILAHY

Tashrif Istilahy adalah perubahan / perpindahan kalimat dari fi’il madhi atau masdar ke kalimat lain yang berbeda – beda bentuknya karena menghendaki makna yang dimaksud.
Pada dasarnya kalimat Fi’il itu ada 2 macam, yaitu :
A. Fi’il Tsulatsy ( fi’il yang huruf aslinya ada tiga huruf ).

Fi’il Tsulatsy terdiri dari 2 ( dua ) macam :
1. Tsulatsy Mujarrot ( fi’il yang terdiri dari 3 huruf dan tidak terdapat huruf tambahan ) Fi’il Tsulatsy Mujarrot seluruhnya ada 6 bab, diantaranya :
a. Bab I ( فعل-يفعل ) dengan ciri – ciri sebagai berikut :
-Dilihat dari segi arti adalah : - Lafadh – lafadh yang masuk bab ini kebanyakan fi’il muta’adi ( fi’il yang membutuhkan maf’ul bih / obyek ). Contoh : نصر زيد عمرا.
Terkadang berupa lazim ( kalimat yang tidak butuh maf’ul bih ) namun sedikit. Contoh : ذهب زيد - Cara mengetahui muta’adi adalah setiap lafadh yang menunjukkan arti dikerjakan oleh sebagian anggota badan. Sedangkan lazim adalah dikerjakan seluruh anggota badan.

-Dilihat dari bentuk tulisannya mengikuti binak Shohih, Ajwaf wawi, Naqis Wawi, Mudho’af muta’adi dan Mahmuz fa’.

b. Bab II ( فعل-يفعل ) dengan ciri – ciri sebagai berikut :
- Dilihat dari segi arti adalah Lafadh – lafadh yang masuk bab ini kebanyakan fi’il muta’adi. Contoh : ضربت زيدا. Terkadang berupa lazim namun sedikit. Contoh :  جلس زيد
-Dilihat dari bentuk tulisannya mengikuti selain binak Ajwaf wawi dan Naqis Wawi.

c. Bab III ( فعل-يفعل ) dengan ciri – ciri sebagai berikut :
- Dilihat dari segi arti adalah Lafadh – lafadh yang masuk bab ini kebanyakan fi’il muta’adi. Contoh : فتح زيد الباب.
Terkadang berupa lazim namun sedikit. Contoh : نبت البذر - Dilihat dari bentuk tulisannya harus memenuhi syarat bahwa ‘ain fi’il atau lam fi’ilnya berupa huruf halaq ( حلق ) yang jumlahnya ada 6, yaitu : ء , هـ , ح , خ , ع , غ

d. Bab IV ( فعل-يفعل ) dengan ciri – ciri sebagai berikut :
-Dilihat dari segi arti adalah :  Lafadh – lafadh yang masuk bab ini kebanyakan fi’il lazim Contoh : وجل زيد Terkadang berupa muta’adi. Contoh : علم زيد المسألة - Lafadh – lafadh yang masuk bab ini kebanyakan menunjukkan arti penyakit, susah, gembira, warna      dan ‘aib. Contoh : مرض , حزن , فرح , شهب , عور  
-Dilihat dari bentuk tulisannya, bab ini tidak ada isim alatnya karena kebanyakan dari bentuk lazim sedangkan isim alat itu tercetak dari bentuk muta’adi.

e. Bab V ( فعل-يفعل ) dengan ciri – ciri sebagai berikut :
- Dilihat dari segi arti adalah Lafadh – lafadh yang masuk bab ini semuanya lazim ( tidak mempunyai maf’ul bih ) karena menunjukkan arti watak/Tabi’at dan sifat–sifat pembawaan yang melekat seperti pemberani, penakut, bagus, jelek, kuning, dll. Contoh : حسن زيد.
- Dilihat dari bentuk tulisannya mengikuti selain binak Ajwaf ya’i dan Naqis ya’i. Sedangkan Mudho’af jumlahnya sedikit.
f. Bab VI ( فعل-يفعل ) dengan ciri – ciri sebagai berikut :
 - Dilihat dari segi arti adalah Lafadh – lafadh yang masuk bab ini kebanyakan fi’il muta’adi. Contoh : حسب زيد عمرا الفاضل.
Terkadang berupa lazim namun sedikit. Contoh : ومق زيد - Dilihat dari bentuk tulisannya berupa binak mu’tal sedang binak shohih sedikit.Untuk binak Mudho’af, Ajwaf wawi, Naqis wawi, lafif maqrun dan mahmuz tidak bisa masuk bab ini.


                                                                   Paket 3 Pertemuan ke 4  
                       MACAM – MACAM KALIMAT DITINJAU DARI TASHRIF ISTILAHY

2. Tsulatsy Mazid ( fi’il yang terdiri dari 3 huruf asal dan terdapat huruf tambahan ). Yang termasuk Tsulatsy Mazid ( ثلاثى مزيد ) adalah :
a. Bila ada tambahan satu huruf dinamakan Mazid Ruba’i (مزيد رباعى ), yaitu :
 - افعل tambahan hamzah qotho’ sebelum fa’ fi’il kebanyakan berfaedah Ta’diyah ( تعدية )
 contoh : اكرمت زيدا  
- فعل  tambahan tasydid pada ‘ain fi’il kebanyakan mempunyai faedah Taktsir ( تكثير )
contoh : قطع زيد الحبل  
-  فاعل   tambahan alif setelah fa’ fi’il kebanyakan mempunyai faedah Musyarokah / Bersekutunya dua orang. contoh :  ضارب زيد عمرا    
 Catatan : Hamzah qotho’ adalah hamzah yang tetap terbaca baik di pinggir atau di tengah

b. Bila ada tambahan dua huruf dinamakan Mazid Khumasi (مزيد خماسى ), yaitu :
 - تفعّل  tambahan ta’ di permulaan dan tasydid pada ‘ain fi’il kebanyakan berfaedah Muthowa’ah wazan فعل . Contoh :  كسّرت الزجاج فتكسّر
- تفاعل tambahan ta’ di permulaan dan alif setelah fa’ fi’il kebanyakan mempunyai faedah Musyarokah / bersekutunya dua orang atau lebih dalam satu pekerjaan. Contoh : تصالح القوم
- افتعل  tambahan hamzah di permulaan dan ta’ diantara fa’ dan ‘ain fi’il kebanyakan Muthowa’ah wazan فعل . Contoh : جمعت الابل فاجتمع  
-  انفعل   tambahan hamzah dan nun di permulaan fi’il kebanyakan berfaedah Muthowa’ah wazan فعل . Contoh : كسّرت الزجاج فانكسر   
- افعلّ tambahan hamzah dipermulaan dan tasydid pada lam fi’il kebanyakan berfaedah Mubalaghoh. Contoh : اسودّ الليل  

Catatan : Muthowa’ah adalah menerimanya fa’ilnya fi’il pada bekas fa’ilnya fi’il yang lain.

c. Bila ada tambahan tiga huruf dinamakan Mazid Sudasi (مزيد سداسى), yaitu :
 - استفعل tambahan hamzah washol , sin dan ta’ di permulaan kebanyakan berfaedah Tholab (fa’il mencari asal fi’il dari maf’ul). Contoh : استغفر زيد الله  
- افعوعل tambahan hamzah washol dipermulaan dan mentadh’if ‘ain fi’il serta wawu diantara dua ‘ain kebanyakan berfaedah Mubalaghoh. Contoh : اعشوشب الارض   
- افعوّل tambahan hamzah washol dipermulaan dan dua wawu setelah ‘ain fi’il kebanyakan berfaedah Mubalaghoh/ berlebihannya makna fi’il lazim. Contoh :   اخروّط شعاع الشمش  
- افعالّ tambahan hamzah washol dipermulaan dan alif setelah ‘ain fi’il serta mentadh’if lam fi’il kebanyakan berfaedah Mubalaghoh pada fi’il lazim. Contoh : احمارّ الموز  
Catatan : Pada dasarnya faedah ziyadah pada tsulatsi mazid banyak sekali, namun yang dijelaskan disini hanya yang paling banyak dipakai.

B. Fi’il Ruba’i ( fi’il yang huruf aslinya ada empat huruf ).

Fi’il Ruba’ terdiri dari 3 macam :
1. Ruba’i Mujarrot ( fi’il yang terdiri dari 4 huruf dan tidak terdapat huruf tambahan ).
Fi’il Ruba’i Mujarrot hanya terdiri dari 1 bab dan tidak ada isim alatnya karena hanya tercetak dari fi’il tsulatsi. Yaitu : فعلل-يفعلل-فعللة contoh : دخرج-يدخرج-دخرجة  

2. Ruba’i Mazid ( fi’il yang terdiri dari 4 huruf dan terdapat huruf tambahan ).
Yang termasuk Ruba’i Mazid (رباعى مزيد ) adalah :
a. Bila ada tambahan satu huruf dinamakan Mazid Khumasi dan hanya satu bab, yaitu :
- تفعلل tambahan ta’ dipermulaan berfaedah Muthowa’ah dari wazan فعلل  Contoh : دخرجت الحجر فتدخرج
b. Bila ada tambahan tiga huruf dinamakan Mazid Sudasi dan ada 2 bab, yaitu :
- افعنلل tambahan hamzah washol dipermulaan dan nun setelah ‘ain fi’il berfaedah Muthowa’ah dari wazan فعلل. Contoh :  خرنجمت الابل فاخرنجم -  
- افعلل tambahan hamzah washol dipermulaan dan tadh’if lam fi’ilnya berfaedah Memubalaghohkan makna fi’il lazim. Contoh : اقشعر الجلد  
3. Ruba’i Mulhaq ( رباعى ملحق ). Yang termasuk Ruba’i Mulhaq pada lafadh دخرج adalah :
- فوعل dengan tambahan huruf wawu antara fa’ & ‘ain fi’il (lazim). contoh : حوقل زيد  
- فعول dengan tambahan huruf wawu antara ‘ain & lam fi’il (muta’adi ) Contoh : جهور زيد القران  
- فيعل dengan tambahan huruf ya’ antara fa’ & ‘ain fi’il (muta’adi ).contoh : بيطر زيد القلم  
- فعيل dengan tambahan huruf ya’ antara ‘ain & lam fi’il (lazim ) contoh :   عثير زيد  
فعلل  dengan tambahan 1 huruf sejenis pada lam fi’il (muta’adi ). Contoh :   جلبب زيد المال  
-  فعلى dengan tambahan huruf ya’ pada lam fi’il ( muta’adi ). contoh : سلقيت زيدا

Nb : untuk lebih jelasnya lihat di kitab tashrif


                                                                    Paket 3 Pertemuan ke 5                           
                     MACAM – MACAM KALIMAT DITINJAU DARI TASHRIF LUGHOWY 

Tashrif Lughowy adalah perubahan / perpindahan kalimat ke bentuk lain dengan memperhatikan mufrod ( makna satu ), tasniyah ( makna dua ) dan jama’ ( makna lebih dari dua ) serta memperhatikan mudzakar ( laki – laki ) dan muannats (perempuan ) juga ghoib ( orang ketiga ), khitob ( orang kedua ) dan takallum ( orang pertama ).
Bentuk Mufrod adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti satu / tunggal dengan tidak terdapat tanda tasniyah dan jama’. Contoh : ضرب – يضرب – ضارب – مضروب – مضرب – مضرب  
Bentuk Tasniyah adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti dua dengan ditandai alif tasniyah dan ya’ tasniyah. 
Contoh : ضربا – يضربان – ضاربان/ضاربين – مضروبان/ مضروبين – مضربان/ مضربين – مضربان/ مضربين
Bentuk Jama’ adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti tiga keatas dan dibagi tiga jama’, 
yaitu :
- Jama’ Mudzakar dengan ditandai wawu jama’ dan ya’ jama’. Contoh : ضربوا – يضربون – ضاربون/ ضاربين – مضروبون/ مضروبين - Jama’ Muannats dengan ditandai nun jama’ inats ( fi’il ) dan alif’ dan ta’ ( Isim ). Contoh :    ضربن – يضربن – ضاربات – مضروبات
- Jama’ Taksir dengan ditandai dengan berubah dari bentuk mufrodnya ( aslinya ). 
Contoh : ضراب / ضرب / ضربة / ضوارب – مضاريب – مضارب
Bentuk Mudzakar adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti laki – laki dengan tidak terdapat tanda muannats. 
Contoh : ضرب/ضربا/ضربوا – يضرب/يضربان/يضربون – ضارب/ضربان/ضاربونمضروب/مضروبان/مضروبون  
Bentuk Muannats adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti perempuan dengan ditandai ta’ ta’nits, ya’ muannats mukhothobah dan nun jama’ inats. 
Contoh : ضربت/ضربتا/ضربتما/ضربت/ضربن–تضرب/تضربان/يضربن–ضاربة/ضربتان/ضاربات–مضروبة/مضروبتان  
Bentuk Ghoib adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti pihak ketiga dengan tidak terdapat tanda takallum dan khithob. 
Contoh : ضرب/ضربت/ضربا/ضربتا/ضربوا/ضربنيضرب/تضرب/يضربان/تضربان/يضربون/يضربن  

Bentuk Khithob adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti pihak kedua ( yang diajak bicara ) dengan ditandai ta’ khithob dan kaf khithob. 
Contoh : ضربت/ضربت/ ضربتما/ضربتم/ضربتن – تضرب/تضربين/تضربان/ تضربون/تضربن - اياك  

Bentuk Takallum adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti pihak kesatu ( yang berbicara ) dan dibagi dua, yaitu :
- Mutakallim wahdah adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti pihak kesatu ( yang berbicara ) satu orang dengan ditandai ta’ mutakallim, hamzah mutakallim dan ya’ mutakallim.  
Contoh : ضربتأضرب -    اياى  
- Mutakallim ma’al ghoir / mu’adzim nafsah adalah bentuk kalimat yang menunjukkan arti pihak kesatu ( yang berbicara ) satu orang bersama orang lain / satu orang yang mengagungkan dirinya seakan – akan seperti orang banyak dengan ditandai nun mutakallim. Contoh : ضربنانضرب - ايانا  

Contoh-contoh Tasrif Lughowy Fi’il Madli :
A. Fi’il madhi yang mengandung dhamir ghaib atau orang ketiga dan berjumlah enam yaitu :
01- فعل هو ghoib mudzakar mufrad/dia laki-laki satu
02- فعلا هما ghoib mudzakar mutsanna/dia laki-laki dua
03- فعلوا هم ghoib mudzakar jama’/mereka laki-laki banyak
04- فعلت هي ghoib mu’annats mufrad/dia perempuan satu
05- فعلتا هما ghoib mudzakar mutsanna/dia perempuan dua
06- فعلن هن ghoib mu’annats jama’/mereka perempuan banyak

B. Fi’il madhi yang mengandung dhomir mukhatab atau orang kedua dan berjumlah enam yaitu :
01- فعلت انت mukhatab mudzakar mufrad/dia laki-laki satu
02- فعلتما انتما Mukhatab mudzakar mutsanna/dia laki-laki dua
03- فعلتم انتم mukhatab mudzakar jama’/mereka laki-laki banyak
04- فعلت انت mukhatab mu’annats mufrad/dia perempuan satu
05- فعلتما انتما Mukhatab mudzakar mutsanna/dia perempuan dua
06- فعلتن انتن mukhatab mu’annats jama’/mereka perempuan banyak

C. Fi’il madhi yang mengandung dhamir mutakallim atau orang pertama dan berjumlah dua yaitu :
01- فعلت انا mutakkalim wahdah (mufrad)/saya
02- فعلنا نحن  mutakallim ma’al ghoir ( jama’) atau mangandung dlamir mutakallim mu’adhom nafsah ( mengagungkan dirinya sendiri ) kami

Contoh-contoh Tasrif Lughowy Fi’il Mudhari’ :
A. Fi’il mudhari’ yang mengandung dhamir ghaib atau orang ketiga dan berjumlah enam yaitu :
01- يفعل هو ghoib mudzakar mufrad/dia laki-laki satu
02- يفعلان هما ghoib mudzakar mutsanna/dia laki-laki dua
03- يفعلون هم ghoib mudzakar jama’/mereka laki-laki banyak
04- تفعل هي ghoib mu’annats mufrad/dia perempuan satu
05- تفعلان هما ghoib mudzakar mutsanna/dia perempuan dua
06- يفعلن هن ghoib mu’annats jama’/mereka perempuan banyak

B. Fi’il mudhari’ yang mengandung dhomir mukhatab atau orang kedua dan berjumlah enam yaitu :
01- تفعل انت mukhatab mudzakar mufrad/dia laki-laki satu
02- تفعلان انتما Mukhatab mudzakar mutsanna/dia laki-laki dua
03- تفعلون انتم mukhatab mudzakar jama’/mereka laki-laki banyak
04- تفعلين انت mukhatab mu’annats mufrad/dia perempuan satu
05- تفعلان انتما Mukhatab mudzakar mutsanna/dia perempuan dua
06- تفعلن انتن mukhatab mu’annats jama’/mereka perempuan banyak


C. Fi’il mudhari’ yang mengandung dhamir mutakallim atau orang pertama dan berjumlah dua yaitu :
01- افعل انا mutakkalim wahdah (mufrad)/saya
02- نفعل نحن mutakallim ma’al ghoir ( jama’) atau mangandung dlamir mutakallim mu’adhom nafsah ( mengagungkan dirinya sendiri ) kami
Contoh-contoh Tasrif Lughowy Fi’il ‘Amar :
A. Fi’il amar yang mengandung dhamir ghaib atau orang ketiga dan berjumlah enam yang biasanya ditandai dengan lam amar yaitu :
01- ليفعل هو ghoib mudzakar mufrad/dia laki-laki satu
02- ليفعلا هما ghoib mudzakar mutsanna/dia laki-laki dua
03- ليفعلوا هم ghoib mudzakar jama’/mereka laki-laki banyak
04- لتفعل هي ghoib mu’annats mufrad/dia perempuan satu
05- لتفعلا هما ghoib mudzakar mutsanna/dia perempuan dua
06- ليفعلن هن ghoib mu’annats jama’/mereka perempuan banyak

B. Fi’il amar yang mengandung dhomir mukhatab atau orang kedua dan berjumlah enam yaitu :
01- افعل انت mukhatab mudzakar mufrad/dia laki-laki satu
02- افعلا انتما Mukhatab mudzakar mutsanna/dia laki-laki dua
03- افعلوا انتم mukhatab mudzakar jama’/mereka laki-laki banyak
04- افعلي انت mukhatab mu’annats mufrad/dia perempuan satu
05- افعلا انتما Mukhatab mudzakar mutsanna/dia perempuan dua
06- افعلن انتن mukhatab mu’annats jama’/mereka perempuan banyak

C. Fi’il amar yang mengandung dhamir mutakallim atau orang pertama yang biasanya ditandai dengan lam amar yaitu :
01- لنفعل نحن  mutakallim ma’al ghoir ( jama’) atau mangandung dlamir mutakallim mu’adhom nafsah ( mengagungkan dirinya sendiri ) kami

                                                                    Paket 3 Pertemuan ke 6
                                  BEBERAPA BENTUK ISIM & FI’IL DITINJAU DARI TASHRIF 

1. Fi’il Madhi mabni fa’il bertemu dengan dhomir mahal rofa’ ( fa’ilnya ) adalah fi’il madhi yang huruf awalnya berharokat fathah / huruf yang pertama kali berharokat fathah. 
Contoh :  نصر – اجتمع  
Dhomir mahal rofa’ adalah dhomir yang berkedudukan sebagai pelaku ( fa’il ),
 contoh : ضربت = saya memukul.
Fi’il Madhi yang bertemu dengan dhomir mahal rofa’ bisa ditashrif menjadi 14 bentuk sebagaimana yang bisa dilihat pada kitab amtsilatut tashrifiyah.

2. Fi’il Madhi mabni maf’ul bertemu dengan dhomir mahal rofa’ ( fa’ilnya ) adalah fi’il madhi yang huruf awalnya berharokat dhummah fathah/huruf yang pertama kali berharokat dhummah dan
huruf sebelum akhir dibaca kasroh. Contoh : نصر – اجتمع   

Catatan : Hukumnya fi’il madhi adalah mabni fathah harokat akhir (tetap selamanya). Lawan katanya adalah mu’rob (bisa terjadi perubahan pada akhir kalimatnya).

3. Fi’il Mudhari’ mabni fa’il bertemu dengan dhomir mahal rofa’ (fa’ilnya) adalah fi’il mudhari’ yang huruf mudhoro’ahnya dibaca fathah bila dari 3 huruf . Contoh : يضرب sedangkan bila dari 4 huruf, maka huruf mudhoro’ahnya dibaca dhummah dan huruf sebelum akhir dibaca kasroh. Contoh : يدخرج  

4. Fi’il Mudhari’ mabni maf’ul bertemu dengan dhomir mahal rofa’ (fa’ilnya) adalah fi’il mudhari’ yang huruf mudhoro’ahnya dibaca dhummah bila dari 3 huruf . Contoh : يضرب sedangkan bila dari 4 huruf, maka huruf mudhoro’ahnya dibaca dhummah dan huruf sebelum akhir dibaca fathah. Contoh : يدخرج
Catatan : Hukumnya fi’il mudhari’ adalah mu’rob.

5. Isim Fa’il yang tercetak dari fi’il tsulatsy mujarrod kebanyakan ikut wazan فاعل . Contoh : ضارب namun kalau dari tsulatsy mazid atau ruba’i mujarrod dan mazid, wazannya sama dengan huruf mudhoro’ahnya diganti dengan huruf mim yang dibaca dhummah serta dibaca kasroh sebelum akhir.
Contoh : يكرم _ مكرم .     مدخرج     يدخرج .   يتدخرج – متدخرج  

6. Isim Maf’ul yang tercetak dari fi’il tsulatsy mujarrod kebanyakan ikut wazan مفعول . Contoh : مضروب namun kalau dari tsulatsy mazid atau ruba’i mujarrod dan mazid, wazannya sama dengan huruf mudhoro’ahnya diganti dengan huruf mim yang dibaca dhummah serta dibaca fathah sebelum akhir. Contoh : يكرم _ مكرم  . ج  يدخرج – مدخر.  يتدخرج – متدخرج  

7. Shifat Musyabihah adalah isim sifat yang tercetak dari fi’il lazim yang menunjukkan makna yang senantiasa menetap pada maushufnya ( yang disifati ) artinya tidak mudah luntur darinya.
Contoh : حسن – قصير – جميلة - اسود  

8. Isim Zaman Makan dari fi’il tsulatsy mujarrod mempunyai 2 wazan yaitu: مفعل dan مفعل sedangkan dari fi’il tsulatsy mazid atau ruba’i maujarrod maupun mazid wazannya ikut isim maf’ulnya.

9. Isim alat terbentuk dari fi’il tsulatsi mujarrad saja itupun yang muta’addi ( membutuhkan
 maf’ul ).
 Catatan : Isim zaman, makan dan alat hanya bisa ditashrif menjadi tiga bentuk yaitu : bentuk mufrod, tasniyah dan jama’ taksir.

                                                                  Paket 3 Pertemuan ke 7
                                                MACAM-MACAMNYA KALIMAT HURUF

1. Huruf Isti’nafiyah Huruf yang selalu jadi permulaan ( pembuka kata ) Huruf-huruf Isti’nafiyah itu antara lain :
- ف  Contoh : فانما يقول له كن فيكون اي فهو يكون   
- و Contoh :  ومن الناس من يقول امنا بالله  

2. Huruf nida’ yaitu huruf yang digunakan untuk memanggil seseorang atau sesuatu (seruan).
Huruf-huruf nida’ itu antara lain : أ – ا – أي – اي – أيا – يا هيا - وا
 -يا   contoh : وقلنا يادم اسكن انت وزوجك الجنة ...
 - ياايها   (wahai) contoh : ياايهاالناس  
- ياايتها  (wahai) contoh : ياايتهاالنفس  

3. Huruf Tambih yaitu huruf yang digunakan untuk memperingatkan seseorang atau sesuatu Huruf-huruf Tambih itu antara lain : يا – ها – الا - اما  
- الا contoh :  الا انهم هم السفهاءولكن لا يشعرون  
- ها contoh : ها انتم اولاء تحبونهم

4. Huruf Takhdidh yaitu huruf yang digunakan untuk anjuran / ajakan Huruf-huruf Takhdidh itu antara lain :   الا – الا – لول – هلا  
- هلا contoh : هلا تأتينا فتحدثنا

5. Huruf Taukid yaitu huruf yang digunakan untuk menguatkan ucapan Huruf-huruf Taukid itu antara lain : إنّ – أنّ – ل – نّ – نْ – قد  
- قد contoh : قد نرى تقلب وجهك فى السماء  
- نّ  contoh : لتركبنّ طبقا عن طبق  

                                                                    Paket 3 Pertemuan ke 8
                                                   MACAM-MACAMNYA KALIMAT HURUF

6. Huruf Syarat yaitu huruf yang digunakan untuk syarat terjadinya sesuatu Huruf-huruf Syarat itu antara lain : ان – اذما – لو – لولا – لومالما  
- ان Contoh : وان تعودوا نعد  

7. Huruf Jawab yaitu huruf yang digunakan untuk menjawab pertanyaan Huruf-huruf Jawab itu antara lain :  لا – كلا – نعم – بلى – اجل – جير – ايه – انه – ف  
- اجل contoh kata yangmempunyai arti na’am untuk membenarkan kabar dan jatuh setelah
 kalimat قام زيد - اقام زيد – اضرب زيدا  

- بلى contoh : الست بربكم قالوا بلى 8. Huruf Zaidah yaitu huruf yang digunakan untuk tambahan Huruf-huruf Zaidah itu antara lain : إن – أن – ما – من – ب – لا  
- ب contoh :  كفى بالله شهيدا  

9. Huruf Istifham yaitu huruf yang digunakan untuk bertanya Huruf-huruf Istifham itu antara lain : - أ Contoh : أزيد قائم  
- هل Contoh : هل فى ذلك قسم لذى حجر