" Menolong DIrI Sendiri "
Oleh: Ust. Sukarno (Sek Jen BMQ At Tartil)
Seorang pendaki sedang mendaki gunung bersalju.
Semakin ia mendaki, ia merasa kakinya makin lama semakin beku. Ia ingin sekali berhenti dan berbaring di salju. Namun ia sadar jika ia berhenti mendaki dlm kondisi seperti itu maka itu berarti kematian.
Sementara ia berjuang untuk terus berjalan, kakinya terantuk sebuah gundukan, ternyata,,
gundukan itu adalah tubuh manusia.
Ia lantas membalik org itu, ternyata dia masih hidup, dengan sisa tenaga Ia mengangkat orang tersebut dan menaruhnya di punggungnya dan kembali melanjutkan perjalanan.
Tak lama kemudian ia mulai berkeringat dan merasakan aliran darahnya mulai mengalir lebih lancar, demikian pula dengan orang yang ditolongnya, ia telah sadar dari pingsan nya dan mengucapkan terimakasih kepada sang pendaki yang telah menyelamatkannya.
"Saya juga berterima-kasih kepada Anda, sebenarnya ketika saya menolong Anda tadi, saya juga telah menyelamatkan nyawa saya sendiri".
Sebenarnya, ketika kita menolong orang lain, kita juga sedang menolong diri kita sendiri.
Pertanyaannya adalah; brp banyak dari kita yang mau melakukan nya?
Berapa banyak dari kita yang mau menolong sesama ?
umumnya kita akan berpikir. "saya saja sedang susah, kenapa harus pusing2 menolong dan memperhatikan orang lain?"
Padahal, ketika kita menghibur teman, kita sebenarnya sedang menguatkan diri sendiri.
Ketika kita berkorban waktu, tenaga dan uang, kita pun sedang memberkati diri kita sendiri karena orang yang menabur pasti akan menuai. Ingat Nasehat Aagym: Jka kamu brbuat baik brarti kamu brbuat baik utk dirimu sendiri & jika kamu brbuat jahat, maka kerugian kjahatan itu utk dirimu sendiri. (QS. Al-isro': 7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar